Skizofrenia? Sudah pernah mendengar istilah itu sebelumnya?
Mungkin masih banyak yang masih merasa asing. Orang dengan Skizofrenia (ODS) adalah orang yang mengalami gangguan jiwa berat yang sangat kompleks. Skizofrenia disebabkan oleh ketidakseimbangan biokimiawi dalam otak yang memunculkan gangguan pada indera ODS dan membuat mereka mengalami halusinasi, waham, dan berkurangnya reaksi emosi. Gangguan yang dialami oleh ODS dipengaruhi oleh pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Sumber: CNN Indonesia |
Masih banyak stigma negatif yang masih diinternalisasi oleh masyarakat luas. Hal tersebut memunculkan fenomena pasung bagi ODS. Padahal, mereka membutuhkan intervensi medis dan psikologis. Mereka membutuhkan berbagai terapi dan pengobatan medis yang juga disertai oleh psikoterapi. Hal penting lainnya yang sangat mereka butuhkan adalah penerimaan dan dukungan dari keluarga.
Dukungan keluarga menjadi faktor terpenting dalam proses pemulihan ODS. Apabila ODS mendapatkan penerimaan yang baik, maka mereka pun akan menunjukkan perkembangan kondisi yang juga semakin baik.
Menurut saya terdapat beberapa hal penting yang sangat membantu proses pemulihan ODS. Saya menyebutnya dengan PK3, yaitu: Penerimaan, Keikhlasan, Ketulusan, dan Kasih sayang.
Jadi, perlu diingat bahwa sebelum kita melakukan berbagai hal untuk memulihkan kondisi ODS, kita harus mampu melakukan penerimaan. Menerima kehadiran mereka sebagai bagian dari keluarga. Menerima kondisi fisik dan psikologis mereka. Menerima bahwa mereka ‘sama’ dengan kita yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing.
Pada dasarnya, kita saja sebagai orang normal butuh ‘diterima’ di berbagai kondisi. Misalnya saat memasuki suatu ruangan, kita ingin keberadaan kita dianggap. Saat berada di rumah, kita ingin keluarga kita memperhatikan kita. Bahkan, anak berusia tiga tahun saja seringkali menangis saat Ibunya tidak memperhatikannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang pasti membutuhkan penerimaan dari lingkungan. Begitupun dengan ODS, mereka sangat membutuhkan penerimaan dari kita semua.
Lelah, capek, kesal, sedih, bingung, putus asa, malu, marah, dan emosi-emosi lainnya wajar dialami oleh keluarga ODS, terutama saat ODS mengalami relapse (kekambuhan). Nah untuk itu, kuncinya utama penanganan adalah keikhlasan, yaitu ikhlas melakukan segala upaya untuk melakukan proses penyembuhan ODS. Upaya-upaya yang dilakukan juga harus dilandasi oleh rasa tulus dan kasih sayang. Karena hal tersebutlah yang dibutuhkan oleh ODS. Gangguan yang mereka alami bisa jadi muncul karena kurangnya rasa cinta dan penerimaan dari orang-orang di sekelilingnya.
Hari ini diadakan Gathering Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa yang diadakan di Puskesmas tempat saya menjalani praktik kerja profesi psikolog. Dalam kesempatan kali itu, saya mendengarkan pengalaman yang disampaikan oleh keluarga orang dengan gangguan jiwa. Mereka menceritakan mengenai kebingungan yang mereka rasakan selama merawat keluarga mereka yang merupakan ODS, terutama saat ODS melakukan hal yang berbahaya. Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa walaupun ODS tidak dapat disembuhkan, mereka dapat dipulihkan. Mereka dapat melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan layaknya orang norma. Ada dari mereka yang dapat melanjutkan kuliah, bekerja, dan melakukan aktivitas sosial. Namun perlu diingat bahwa mereka harus diberikan bekal dan psikoedukasi mengenai regulasi diri dan emosi karena apabila mereka kembali dihadapkan oleh stressor maka akan berisiko untuk mengalami kekambuhan.
Pasien skizofrenia harus segera mendapatkan perawatan intensif. Apabila pasien sudah mendapatkan pengobatan yang tepat dan dianggap sudah dapat menjalani hari-hari di luar RSJ, maka keluarga bertanggung jawab untuk merawat pasien hingga mereka pulih dan dapat kembali beraktivitas. Banyak orang yang menganggap bahwa pasien skizofrenia membutuhkan bantuan dari orang lain seumur hidupnya. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena banyak pasien yang pada akhirnya dapat pulih. Banyak dari mereka yang mampu mandiri dan melakukan beragam aktivitas sehari-hari.
Jadi, yang paling penting untuk diingat adalah bahwa ODS ingin diperlakukan sama seperti orang lain supaya mereka dapat belajar dan kembali menciptakan karya-karya yang luar biasa.
With Love,
Anindya Phalita Padma, S.Psi
No comments:
Post a Comment