Monday, February 11, 2019

Mengembangkan Konsep Diri Positif pada Anak

Interaksi antara orangtua dan anak selama di rumah dapat membentuk konsep diri pada anak, yakni pandangan diri anak terhadap dirinya sendiri. Konsep diri yang dimaksud tersebut terkait dengan fisik, karakter, dan motivasi anak yang akan menentukan cara belajar dan perilakunya. Konsep diri turut mempengaruhi perilaku anak di bidang akademis dan sosial.

Anak akan mengembangkan konsep diri positif apabila ia merasa diterima, disayangi, dan dihargai. Sebaliknya, anak akan mengembangkan konsep diri negatif apabila ia merasa ditolak, dicela, dan disalahkan. Konsep diri yang muncul pada awal masa perkembangan anak akan semakin kompleks terbentuk ketika anak memasuki masa remaja.

Bagaimana Konsep Diri yang Sehat?



Pada masa awal perkembangan anak, orangtua diharapkan untuk dapat menghindari labeling yang negatif. Berikan dorongan pada anak untuk berani dan tegar dalam memperbaiki kekurangan diri. Ajarkan juga pada anak untuk berpikir positif terhadap kritik dan komentar negatif. Berikan motivasi bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Latih anak untuk memandang dirinya dengan realistis, yakni dengan tidak membanding-bandingkan kemampuan diri dengan kemampuan orang lain. Teruslah pupuk perasaan berarti dalam diri anak. Hargai setiap usaha dan kerja keras yang telah ia lakukan. Ekspresikan juga penghargaan anda akan kekuatan diri anak supaya ia terbantu untuk mengenali kekuatan dirinya sekecil apapun.

Anak yang memiliki konsep diri positif akan menghargai dirinya sendiri dan yakin akan kemampuan dalam dirinya. Anak akan berperilaku sesuai dengan pandangannya akan dirinya sendiri karena ia ingin mewujudkan konsep diri tersebut. Perilakunya akan tertuju pada keberhasilan dan ia pun tidak mudah putus asa.

Sedangkan anak yang memiliki konsep diri negatif akan menilai dirinya secara negatif. Anak cenderung mengabaikan informasi positif tentang dirinya. Anak juga akan terus menyimpan informasi negatif tentang dirinya. Perilakunya pun tertuju pada keyakinan negatif akan dirinya dan ia pun cenderung mengabaikan pujian atau penghargaan dari orang lain.

Note : Tulisan ini juga dimuat di instagram Klinik Psikologi Bileva (@LayananPsikologiBileva)


     With Love,


No comments: